Mengapa Curah Hujan Tinggi Meningkatkan Risiko Penyakit Jamur pada Tanaman Hortikultura?
Keywords:
Curah Hujan, Penyakit Tanaman, Jamur, Penyakit Jamur, Risiko Penyakit JamurAbstract
Curah hujan merupakan salah satu faktor lingkungan paling penting yang memengaruhi kesehatan tanaman hortikultura. Dalam ekosistem pertanian, curah hujan tidak hanya menjadi sumber utama air bagi tanaman, tetapi juga dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit, khususnya yang disebabkan oleh jamur patogen. Ketika curah hujan tinggi, kelembapan udara meningkat, permukaan daun dan tanah menjadi basah, serta suhu lingkungan cenderung lebih rendah. Kondisi ini menciptakan situasi ideal bagi pertumbuhan dan penyebaran spora jamur. Banyak petani mungkin menganggap curah hujan sebagai anugerah bagi pertumbuhan tanaman, padahal dalam konteks pengendalian penyakit, air hujan justru bisa menjadi faktor risiko yang signifikan.
Pada dasarnya, curah hujan berperan ganda dalam sistem pertanian hortikultura: di satu sisi membantu suplai air dan kesuburan tanah, tetapi di sisi lain meningkatkan kelembapan berlebih yang menjadi tempat subur bagi organisme penyebab penyakit. Jamur seperti Fusarium, Phytophthora, Colletotrichum, hingga Alternaria merupakan beberapa contoh patogen yang sangat aktif pada periode curah hujan tinggi. Mereka memanfaatkan kelembapan untuk berkembang biak dan menginfeksi jaringan tanaman yang lemah atau terluka. Tanpa pengelolaan yang baik, curah hujan yang berlebihan dapat menimbulkan kerugian ekonomi besar akibat menurunnya produktivitas dan kualitas hasil panen.
Selain itu, curah hujan berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem mikro di sekitar perakaran tanaman. Tanah menjadi terlalu lembap, mengurangi kadar oksigen, dan memicu berkembangnya jamur patogen tanah seperti Rhizoctonia dan Pythium. Kondisi inilah yang membuat petani hortikultura perlu memahami lebih dalam bagaimana curah hujan dapat memengaruhi dinamika penyakit jamur, agar strategi pencegahan dapat dilakukan secara tepat dan efisien.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhamad Imam Ngasim (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
Similar Articles
- Muhamad Imam Ngasim, Strategi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Ternak di Musim Hujan , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 2 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
- Muhamad Imam Ngasim, Strategi Pengendalian Simultan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) dan Penyakit Blas (Pyricularia oryzae) pada Ekosistem Padi Sawah Musim Basah , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 2 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
- Muhamad Imam Ngasim, Fitopatologi : Ilmu, Sejarah, dan Peran Pentingnya dalam Pertanian Modern , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 1 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
- Muhamad Imam Ngasim, Batang Tanaman Cabai Berkayu atau Tidak? , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 1 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
- Muhamad Imam Ngasim, Klasifikasi Habitus Tumbuhan Berdasarkan Morfologi , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 1 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
- Muhamad Imam Ngasim, Klasifikasi Habitus Tumbuhan Tropis Indonesia , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 1 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
- Febiola Nadya Ayu Adinda, Pertanian Terapung (Floating Agriculture) Bangladesh sebagai Strategi Ketahanan Pangan dan Resiliensi Iklim di Lahan Rawa Indonesia , AGRINOW! : Buletin Pertanian: Vol. 1 No. 2 (2025): AGRINOW! : Buletin Pertanian
You may also start an advanced similarity search for this article.


